Sabtu, 24 November 2012

Tugas 6

Definisi Franchise 
  • Apa sebenarnya bisnis franchise ini? Franchising pada prinsipnya merupakan pembelian hak lisensi. Keuntungan bisnis ini karena adanya kerjasama atau hubungan bisnis yang berkesinambungan antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang lisensinya dibeli (franchisor). Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu (manufaktur) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising perusahaan diselenggarakan seolah – olah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar. 
  • Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.  
Contoh Franchising Lokal  
  • Kebab Turki Babab Rafi
  •  Papa Ron's Pizza
  • D-Pizza
  • Pizza Rakyat
  • Ayam goreng Fatmawati 
  • Bebek Kaleyo
  • Krenzy Chicken
  • B'crepes
  • Tahu Kreess
  • Es Teler 77
  • Beef Bowl
  • Rumah Makan Wong Solo 
  • Pecel Lele Lela
Keuntungan & Kelemahan Franchising

1. Keuntungan
  • Pengalaman dan faktor sukses (pengalaman bisnis dengan franchising di Amerika dapat memberikan tingkat keberhasilan 93%, sedangkan bisnis biasa hanya memberikan tingkat keberhasilan sekitar 35%).
  • Bantuan keuangan dari franchisor.
  • Brand name dan reputasi.
  •  Bisnis sudah terbangun
  • Standarisasi mutu.
  •  Biaya produksi rendah.
  •  Kesiapan menajemen.
  • Bantuan manajemen dan teknik.
  • Profit lebih tinggi.
  • Perlindungan wilayah.
  • Memperoleh manfaat market research dan product development.
  • Risiko gagal kecil.    
2.  Kerugian
  • Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan.
  • Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan.
Manfaat
  • Memperkecil resiko kegagalan usaha
  • Menghemat waktu, tenaga, dan dana untuk proses trial dan error
  • Memberi kemudahan dalam operasional usaha
  • Pengunaan nama merek sudah lebih dikenal masyarakat
Kiat-Kiat untuk Mempertahankan Franchising Lokal
  • Berbicara pada konsumen
  • Pemilihan lokasi yang tepat
  • Menjaga pengeluaran
  • Perencanaan masalah
  • Analisa bisnis yang dijalankan


Sumber:
http://ibnudblog.blogspot.com/2008/11/bisnis-franchise-waralaba.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
http://apriyanis.blogspot.com/2012/11/tugas-6-franchising-waralaba.html

Jumat, 16 November 2012

Tugas 5

Perbedaan antara Perdagangan Internasional dengan Pemasaran Internasional:
  • Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
  •  Pemasaran Internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara. Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara tempat suatu organisasi melakukan bisnis.

Alasan setiap negera melakukan Bisnis Internasional:
  • Keragaman/diversitas sumber daya alam. Ini berhubungan erat dengan factor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara. Negara-negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas, dikelilingi oleh laut, dls. Ini merupakan contoh factor endowment yang dimiliki negara-negara. Negara kemudian memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada factor endowment yang dimilikinya. Misalnya, negara yang kaya minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian di ekspor dan ditukar (mengimpor) dengan apa yang tidak diproduksinya, negara yang dikelilingi lautan dapat menjadikannya sebagai pusat pelabuhan dan transit bagi kapal-kapal perdagangan dunia, dls.
  •  Perbedaan selera (preferensi). Misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun penduduk negara A lebih senang mengkonsumsi ikan dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi. Ini mendorong terjadinya perdagangan internasional antar kedua negara.
  • Perbedaan biaya. Ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah. Produksi barang/jasa tertentu cenderung difokuskan pada negara tertentu, yang memiliki spesialisasi untuk barang/jasa tersebut. Misalnya saja, produksi software cenderung dilakukan di Amerika, produksi fashion kelas dunia di Perancis (kalau yang ini mungkin bukan karena biaya produksi, tapi keunggulan lokasi yang memberi “brand dan kualitas’ tertentu bagi hasil produksi), produksi sparepart mobil banyak dilakukan di Brazil, dan masih banyak contoh lainnya. Selain itu, perbedaan biaya tentunya juga ditentukan oleh harga bahan baku, tenaga kerja, biaya transportasi, dan lainnya.
  • Teori Keuntungan Komparatif. Teori keuntungan komparatif ini dikembangkan oleh David Ricardo, yang menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh keuntungan jika ia menspesialisasikan pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosuksinya pada biaya yang relatif lebih mahal. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi Bisnis Internasional 

  1. Kompetitif : jenis dan jumlah pesaing , lokasi dan kegiatan mereka
  2. Distributif  : agen nasional dan internasional yang tersedia untuk mendistribusikan barang dan jasa.
  3. Variabel ekonomi : GNP, biaya buruh perunit, dan pengeluaran konsumsi pribadi  yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis. 
  4. Sosioekonomi : karakteristik dan distribusi populasi manusia. 
  5. Keuangan : variable spt sukubunga, tingkat inflasi, perpajakan,
  6. Legal : jenis hukum asing dan domestik yang beragam dan harus dipatuhi oleh perusahaan internasional. 
  7. Fisik : unsur alam spt topografi, Iklim dan sumber alam
  8. Politik : elemen politik bangsa spt nasionalisme, bentuk   pemerintahan, dan organisasi Internasional
  9. Sosiokultural : sikap, kepercayaan, pendidikan, dll    
  10. Buruh/Tenaga Kerja : komposisi, keahlian
  11. Teknologi : keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana sumber sumber diubah menjadi produk.
 
 Sumber:
 http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_internasional
 http://thestoryofwhiteandfat.blogspot.com/2010/11/karakterstik-yang-mempengaruhi-bisnis.html
 http://pbkelompok3.blog.perbanas.ac.id/2011/05/13/perdagangan-internasional-dan-keuntungan-komparatif-international-trade-and-comparative-advantage/
             


Jumat, 02 November 2012

Me, myself and I

Me, myself and I?
Yup, postingan kali ini mengenai diri saya sendiri.
Agak bingung ingin bercerita apa tentang diri saya, pertama-tama, nama saya Nandin Hasana. Anak pertama dari tiga bersaudara. Walaupun menyandang status sebagai anak pertama namun saya adalah anak yang paling manja diantara adik-adik saya, mungkin dikarenakan waktu kecil saya kurang merasakan kasih sayang kedua orang tua saya yang senang berkarir sedangkan disaat adik-adik saya lahir mama saya baru memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sebenarnya.
Asal muasal nama saya: NANDIN. Saya selalu kesal jika saat berkenalan dengan orang baru, mereka selalu salah menyebutkan nama saya. Jadi ceritanya, dokter yang membantu persalinan mama saya bernama Andon. Dia belum mempunyai anak perempuan dan di rumah sakit tempat saya dilahirkan baru saya yang terlahir sebagai perempuan, jadi dokter Andon memberi nama saya Andin. Namun karna papa saya tidak ingin nama saya terlalu mirip dengan dokter Andon, ayah saya menambahkan huruf N di inisial nama saya, sama seperti inisial nama mama saya. Jadilah nama saya Nandin.
Dari kecil saya suka bermain dengan laki-laki, mungkin karna dari kecil juga teman saya kebanyakan adalah laki-laki jadi dari kecil sampai SD saya sangat tomboy. 
Sewaktu SD saya pindah sekolah sampai tiga kali. Bukan karna saya nakal, namun dikarenakan ayah saya selalu bosan dengan rumah yang ia tempati. Jadi mau tidak mau saya mengikutinya pindah rumah serta pindah sekolah. Pertama kali saya sekolah di SDS Muhammadiyah 55 Jakarta sampai dengan kelas 2 SD. Kedua, saya pindah sekolah ke SDN 01 Pagi Kebon Baru sampai dengan kelas 4 SD. Dan yang ketiga kali saya sampai harus pindah ke Citayam selama 2 tahun, dan saya bersekolah  di SDN 04 Citayam. Dikarenakan saya pindah-pindah sekolah, saya jadi mempunyai banyak teman. Bayangkan saja ada berapa banyak teman SD yang saya punya, melebihi 150 orang! hahahaha.
Lalu saat ingin melanjutkan SMP saya berkeinginan bersekolah di Jakarta lagi, akhirnya orangtua saya menyetujui dan kamipun pindah ke Jakarta. Saya bersekolah di SMPN 265 Jakarta melalui test Royen di SMP 41 Ragunan dan saya meraih peringkat ke-2 yang lulus dari 1300 anak yang mengikuti tes dan yang terpilih hanya 50 orang (agak takjub juga sih sampe dapet peringkat ke-2, hehe).
Dan tiga tahun lalu saya resmi menjadi salah satu siswi di SMAN 3 Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, dan mendapat pengaruh dari sekitar pergaulan. Saya mulai sedikit mengerti dengan kejam dan kerasnya dunia.
Dan perlahan tapi pasti, saya mengetahui dan tahu apa yang akan saya lakukan saat ini dan nanti. Di masa pertumbuhan mental saya saat ini yang sedang mencari jati diri. Menurut saya, jati diri itu bukan di cari. Tetapi membuat diri kita seperti apa yang kita  inginkan dari situ terlihatlah diri kita sebenarnya. Just be who you want to be, not what others see.
Dan sekarang saya melanjutkan studi di Universitas Gunadarma jurusan Akuntansi. Entah kenapa masih berat dengan keputusan sepihak yang diambil papa saya ini. Saya masih ingin sekali belajar di luar kota atau luar negeri dengan jurusan yang saya suka, arkeologi atau komunikasi. 
Tapi papa saya sudah berjanji setelah menyelesaikan S1 akuntasi dan mendapat pekerjaan tetap saya boleh melanjutkan S2 saya di luar negeri. Tujuan utama saya adalah universitas-universitas di UK, seperti Cambridge atau Birmingham. 
Saya amat sangat menyukai travelling karna itu saya suka jalan-jalan sendirian ke tempat-tempat bagus, sebatas ini saya baru ke luar kota saja. Dan kalau saya sudah punya banyak money hehe saya ingin travelling ke luar negeri. Next planning saya adalah mengunjungi kota London, Italia, NY, dan Paris. Tapi tentu saja saya ingin sekali mengelilingi benua Eropa, Amerika, dan Afrika.
Saya phobia ketinggian dan laut. Melihat gambar laut saja saya tidak berani menyentuhnya. Saya juga tidak bisa diruang sempit, karna saya akan merasa sesak dan asma saya akan kambuh.
Tapi saya suka hujan, suka eskrim, suka mickey&minnie mouse (karna itu boneka pertama yang saya miliki waktu saya masih umur 1,5tahun). Saya suka nyanyi walaupun suaranya cempreng, saya juga suka dance dan olahraga (tapi kenapa gak tinggi2 ya-_-). Dan masih banyak lagi, kalau saya jabarkan bisa lebih dari 1 halaman hihi.
Saya ingin sekali belajar main alat musik seperti piano, kalau saya melihat orang main gitar, piano, atau biola pasti langsung merinding dan lutut saya jadi lemes gatau kenapa hahahaha. Saya juga ingin sekali belajar bahasa isyarat yang biasa digunakan oleh para tuna.....apa ya namanya? Buat orang yang gabisa bicara ituloh.
Saya juga pernah bercita-cita menjadi dokter, tapi dokter yang mengabdi ke desa-desa atau wilayah pedalaman. Tapi karna saya gaak suka kimia dan fisika, cita-cita itupun gugur. Tapi saya masih bisa menjadi guru, berbagi ilmu kepada mereka, yakan?
Ohiya, satu lagi cita-cita saya yaitu menjadi Presiden B-)
Karna saya ingin membantu masyarakat yang miskin jasmani, rohani, ataupun materi. Karna saya sering pulang dengan busway waktu sekolah dulu saya selalu melihat peristiwa-peristiwa aneh, kemacetan, kemiskinan, dan kerasnya hidup. Saya ingin sekali memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik, ah tidak, tapi amat sangat baik menyandingi dengan negara-negara lain yang sudah maju.
Mungkin sampai sini mengenai diri saya, walaupun masih banyak cerita yang ingin saya tulis hehehe.
See you in another posting fellas!

Nandin Hasana
1EB01
25212244


Sabtu, 20 Oktober 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Bisnis di Indonesia

Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia
Iklim bisnis di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
      1.  Faktor Modal
     Dengan modal yang dimiliki, orang bisa mulai berbisnis. Besar modal yang diperlukan untuk berbisnis tergantung dari bisnis apa yang akan kita jalani.
    
 Contoh : jika kita ingin berbisnis barang elektronik, tentu modal yang kita butuhkan jauh lebih besar dibandingkan dengan berbisnis pakaian.
      2.  Faktor SDM (Sumber Daya Manusia)
Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif, berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai mengolah bisnisnya.

Contoh : perusahaan mengadakan seleksi karyawan baru untuk mendapatkan karyawan yang dapat memajukan perusahaan.

     3.  Faktor Ketepatan Produk atau Kecocokan Produk
Faktor ini juga mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Produk yang cocok adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen serta harganya terjangkau (sesuai dengan daya beli konsumen). Produk tersebut harus bisa memberikan manfaat kepada konsumen dan bila perlu dapat memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Orang yang berbisnis harus benar-benar mempertimbangkan harga yang mereka tetapkan. Mereka harus bisa menetapkan harga yang terjangkau dengan daya beli konsumen namun dengan tetap memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkannya. Mereka juga harus memperhatikan harga pesaingnya. Konsumen tentu akan memilih produk yang harganya terjangkau namun dengan tetap mempertimbangkan  kualitas produk yang akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan kualitas barang yang diproduksinya.
     
     Contoh : perusahaan mie instan menambah kualitas produknya, entah menambah ukuran maupun varian rasa dengan harga tetap untuk menarik minat konsumen.
     4.  Faktor Lingkungan Masyarakat
     Lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap iklim bisnis di Indonesia. Lingkungan masyarakat cenderung dinamis, selalu ada perubahan. Kebutuhan dan keinginan masyarakat bermacam-macam dan selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan lingkungan masyarakat.
    
  Contoh : di lingkungan kampus banyak terdapat tempat fotokopi, warnet, rumah kos, dsb.
     5.  Faktor Persaingan Pasar
     Pada kenyataannya di Indonesia, banyak sekali bisnis-bisnis yang saling bersaing untuk dapat menguasai pasar sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus mempunyai strategi untuk dapat menguasai pasar dan mengalahkan pesaingnya.
     Contoh : di Indonesia banyak pembisnis sepatu, namun para pembisnis tersebut tentu harus mendesain model dan warnanya sendiri agar model sepatu yang didesain bisa menjadi trend dan menguasai pasar.
     6.  Faktor Teknologi
     Faktor teknologi juga berpengaruh terhadap iklim bisnis di Indonesia. Semakin maju teknologi yang digunakan, semakin berkembang pula bisnis yang dijalani, namun dengan tetap memperhatikan skill serta faktor-faktor lainnya.
     contoh : bisnis online yang dapat mempermudah transaksi antara penjual dan pembeli melalui internet tanpa harus bertemu secara langsung.
     7.  Faktor Alam
     Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun dapat terganggu. Misalnya adanya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.
     
     Contoh : Pabrik teh dibangun didataran tinggi, karena daun teh hanya bisa tumbuh di suhu yang dingain.
     8.  Faktor Jenis Bisnis
     Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di bidang apa yang akan kita jalani.
     Contoh : Saat menjelang lebaran, banyak orang yang menjual kue kering karena saat lebaran tiba hampir di setiap rumah menyediakannya untuk tamu yang datang.
     9.  Faktor Kebijakan Pemerintah
     Kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut bisa saja mendatangkan peluang bagi bisnis kita dan bisa pula menyebabkan hambatan bagi bisnis kita. 
     Contoh : kebijakan pemerintah dalam menetapkan pajak.

     10.  Faktor Kondisi Negara
     Kondisi negara yang dimaksud dapat berupa kondisi perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani. Misalnya saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi bisnis yang sedang dijalani.
     Contoh : jika angka pengangguran di Indonesia tinggi, pasti akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang tidak mampu membeli barang tertentu. 
     Sumber: http://padmaparamitha.blogspot.com/2012/10/faktor-yang-mempengaruhi-iklim-bisnis.html

Minggu, 14 Oktober 2012

Tugas 3

Hai, kembali lagi di postingan tugas. Tugas kali ini saya diminta berpendapat tentang arti bisnis. 
Mendengar kata bisnis saja kepala saya sudah pusing hahaha secara tidak sadar saya tidak menyukai bisnis. Saya berfikir bisnis itu hanya untuk para laki-laki, tapi mungkin sekarang sudah banyak bussiness women diluar sana yang sudah berhasil.

Back to the topic, Apa yang dimaksud dengan Bisnis?
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

Dan seberapa besar pengaruh bisnis dalam kehidupan saya?
Pengaruh besar bisnis terhadap diri saya tidak terlalu besar atau mencolok karna saya tidak terlalu menyukai bisnis. Namun saya suka dengan orang-orang yang mempunyai jiwa bisnis yang tinggi. Mereka sangat berusaha keras atas apa yang sedang mereka lakukan. Mereka tidak pantang menyerah jika disaat mereka sedang dalam keadaan yang sangat sulit. Menurut saya bisnis merupakan suatu hal yang sangat susah dikerjakan, dibutuhkan ketelatenan, kerja keras, juga pantang menyerah. 
Bisnis dikehidupan saya sehari-hari sering terjadi dan bermanfaat, terdapat bisnis transportasi, bisnis tempat makan, bisnis perdagangan, menurut saya semua itu sangat membantu bagi dan untuk semua orang.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis

Minggu, 07 Oktober 2012

Kenapa Saya Memilih Jurusan Akuntansi

Kenapa saya memilih jurusan akuntansi?
Untuk menjawab pertanyaan ini menurut saya mudah mudah sulit. Alasan saya memilih jurusan akuntansi adalah karna ini pilihan Ayah saya. Agak kritis memang, namun saya juga berfikir bahwa jurusan akuntansi adalah jurusan yang menarik walau tadinya saya ingin masuk jurusan komunikasi atau arkeologi. Saya senang menghitung, saya juga cukup memahami pelajaran akuntansi di sekolah dulu.
Menurut saya akuntansi adalah jurusan yang paling tinggi diminati saat ini, melihat banyaknya kekurangan Akuntan di berbagai kantor, bank, atau perusahaan. Akuntansi merupakan pelajaran yang mungkin sangat dibenci oleh teman-teman saya, karna pelajaran ini merupakan pelajaran yang menyangkut matematika dan juga ketelitian. Seperti yang sudah sudah, matematika merupakan pelajaran yang sangat dibenci ataupun dihindari. Matematika adalah sumber masalah di raport sekolah. Namun entah mengapa, saya sangat menyukai matematika, mungkin karna orang tua saya adalah seorang akuntan di Bank dan juga senang menghitung. Matematika merupakan pelajaran favorit saya di sekolah. Sebenarnya, matematika bukanlah bencana, kita dapat menyukainya kalau kita memahami pelajaran tersebut.
Berawal dari kesukaan saya dengan matematika, saya juga jadi memahami pelajaran akuntansi. Saya tidak terlalu menyukai pelajaran tersebut, tetapi di karenakan pelajaran tersebut adalah salah satu pelajaran penting maka saya belajar mati-matian memahami pelajaran tersebut dengan dibantu beberapa teman saya. Setelah memahami pelajaran akuntansi, saya mulai menyukainya walau saya lebih menyukai pelajaran perpajakan.
Dan saat memilih jurusan saat masuk universitas kemarin, Ayah saya menganjurkan jurusan Akuntansi. Agak berat hati rasanya, saat saya meminta masuk jurusan komunikasi tetapi dilarang. Akhirnya saya pun memilih jurusan akuntansi di Universitas Gunadarma yang saat ini menjadi sekolah perguruan tinggi saya selama 4 tahun ke depan. Semoga pilihan ini dapat membuat saya menjadi sukses dalam berkarir. Amin :-)

Selasa, 25 September 2012

New life?

Long time no see, sobat!
Udah berapa bulan nih gak ngepost? Super sibuk sihhh, biasalah artis B-)
Hahaha canda deng, tapi emang bener lagi sibuk nih sekarang buka blog aja karna ada tugas :''')
Syuduuu~ gue udah kuliah loh! Udah lulus, udah ikut tes, udah gagal tapi masuk ke univ tercinta di depok. Yak gue masuk................................... UGM, Universitas Gunadarma Margonda :''')
Sedih sih, tapi mau gimana, gak dapet negeri huft. Bokap bener-bener gak ngizinin kuliah di luar kota, dan bener-bener bersikeras nolak permintaan gue untuk masuk jurusan arkeologi. Lo tau gue sekarang kuliah jurusan apa? AKUNTANSI, mas brooo. Pecah, pecah deh nih otak gue hahahaha lebay. Bokap gak ada kasiannya bgt loh sama gue huft syedih..
Gue juga baru dua hari masuk kuliah huakaka dan super gabut. Gak gabut gabut amat sih, kan udah punya temen baru ^^
Tapi tetep aja, jiwa anak sekolahan masih amat sangat melekat. Sampe sampe sekarang gue masih kangen sama sekolah :''')
Kangen telat, kangen cabut, kangen gabutnya, kangen tour Bali-Jogja, kangen yg disekolah #ehh, kangen padus, kangen semua2nya pokonya!!!!! Padahal dulu pas masih sekolah pengen cepet-cepet keluar hahahaha.
Masih mau cerita sih, dari pas sebelum UN, pas UN, pas lulus, pas tes-tes univ negeri, sampe masuk kuliah. Tapi udah malem juga gue ngepostnya, besok aja kali ya? Hahahaha gak ada yg mau baca blog lo juga, ndin. Oke deyyy. Bonne nuit! Xx